Hutan di Desa Janggi yang masih asri memiliki potensi besar, baik dari segi ekologi, ekonomi, maupun pariwisata. Keberadaan hutan ini menjadi penyokong ekosistem yang kaya dengan keanekaragaman hayati, termasuk berbagai spesies tanaman, satwa liar, dan sumber daya alam lainnya. Potensi hutan ini dapat dikembangkan sebagai kawasan konservasi, menjaga kelestarian flora dan fauna yang terancam punah, sekaligus menjadi paru-paru desa yang mendukung kualitas udara dan kestabilan iklim setempat.

Secara ekonomi, hutan Desa Janggi menyimpan kekayaan hasil hutan non-kayu seperti rotan, dan bahan obat-obatan tradisional yang bisa diolah dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Selain itu, dengan pengelolaan yang berkelanjutan, hutan juga bisa menjadi sumber mata pencaharian melalui ekowisata, seperti trekking, observasi satwa, dan wisata edukasi tentang keanekaragaman alam. Potensi ini menjadikan hutan Desa Janggi sebagai aset penting yang perlu dilindungi dan dikelola dengan bijak untuk kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan.