JANGGI — Pemerintah Desa Janggi melaksanakan kegiatan Sosialisasi Ketahanan Pangan Tahun 2025 yang difokuskan untuk memperkuat kapasitas BUMDes, kelompok tani, nelayan, dan peternak. Kegiatan yang digelar di Balai Desa Janggi ini merupakan bagian dari komitmen desa dalam mendukung ketahanan pangan lokal dan peningkatan ekonomi masyarakat.

Acara dibuka oleh Kepala Desa Janggi, Fatli, yang menyampaikan pentingnya peran seluruh elemen masyarakat dalam menjaga ketersediaan pangan di tingkat desa. Dalam sambutannya, ia mendorong kelompok-kelompok usaha desa agar aktif dan bersinergi dalam memanfaatkan potensi sumber daya lokal secara maksimal.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh BPD Desa Janggi, Pendamping Desa, pengurus BUMDes Sinar Harapan Mandiri, serta para pelaku usaha dari kelompok tani, peternak, dan pembudidaya ikan.Selasa,(08/07/2025).

Sebagai narasumber utama, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Sahdan menyampaikan berbagai materi penting terkait teknik dasar dalam budidaya dan tata kelola hasil pertanian dan peternakan. Beberapa poin materi yang disampaikan antara lain:

1. Teknik Penanaman

• Pemilihan bibit unggul sesuai dengan kondisi tanah di Desa Janggi.
• Pengolahan lahan secara bertahap dengan teknik rotasi tanam untuk menjaga kesuburan.
• Penanaman dilakukan dengan pola tanam yang terencana, memperhatikan musim tanam dan sistem irigasi sederhana.

2. Pemeliharaan dan Pengendalian Hama

• Pemeliharaan tanaman dilakukan secara rutin dengan penyulaman dan penyiangan.
• Penggunaan pestisida nabati dianjurkan untuk menjaga lingkungan tetap sehat.
• Pengendalian hama terpadu (PHT) untuk mengurangi kerugian hasil panen.

3. Pemupukan

• Pemupukan berimbang dengan kombinasi pupuk organik dan anorganik.
• Waktu pemupukan disesuaikan dengan fase pertumbuhan tanaman.
• Pengenalan pembuatan pupuk kompos dari limbah pertanian lokal.

4. Panen dan Pascapanen

• Teknik panen yang tepat untuk meminimalisir kerusakan hasil.
• Pengolahan hasil panen agar tahan lama, termasuk pengeringan dan penyimpanan.
• Pemanfaatan alat sederhana untuk efisiensi panen.

5. Pemasaran dan Penjualan

• Strategi pemasaran hasil pertanian dan ternak melalui BUMDes sebagai lembaga ekonomi desa.
• Pengembangan kemitraan dengan pasar lokal dan koperasi.
• Penggunaan media digital dan jejaring sosial untuk promosi produk desa.

Sahdan menekankan bahwa sinergi antara BUMDes, kelompok tani, dan pelaku usaha desa adalah kunci keberhasilan program ketahanan pangan. Ia juga mengajak warga untuk aktif mengikuti program pelatihan lanjutan yang akan difasilitasi oleh pendamping desa dan PPL secara berkala.

Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat Desa Janggi diharapkan dapat lebih mandiri secara pangan dan ekonomi, serta mampu mengelola usaha pertanian, peternakan, dan perikanan secara berkelanjutan.

ADMIN : TRI SOSILO